Senin, 04 Februari 2002

Pengujian Validitas Instrumen Penelitian: Panduan Praktis Menggunakan SPSS

wa.me/6282136668777 | +62877 39 38 3777 || 0821 36 66 8777 ||

Pengertian dan Konsep Dasar Validitas

Validitas merupakan ukuran sejauh mana sebuah alat ukur mampu mengukur dengan tepat apa yang seharusnya diukur. Ketika melakukan pengujian terhadap instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, terdapat dua jenis validitas yang perlu diperhatikan: validitas faktor dan validitas item.

Validitas faktor digunakan ketika butir-butir pertanyaan yang dikembangkan memiliki lebih dari satu dimensi atau faktor yang saling berkaitan. Cara mengukurnya adalah dengan menghitung korelasi antara jumlah skor pada masing-masing faktor dengan total skor keseluruhan. Sementara itu, validitas item diukur melalui perhitungan korelasi antara nilai tiap butir pertanyaan dengan nilai total keseluruhan.

Fokus Pembahasan: Validitas Item

Artikel ini secara khusus membahas mengenai cara menguji validitas item. Sebuah item dianggap valid apabila terdapat hubungan atau korelasi yang kuat dengan skor totalnya. Proses ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai setiap butir dengan nilai keseluruhan.

Apabila instrumen penelitian memiliki beberapa faktor, maka pengujian dilakukan bertahap - pertama menghitung korelasi butir dengan faktornya, kemudian menghitung korelasi dengan total skor dari seluruh faktor yang ada.

Kriteria Penentuan Validitas

Hasil perhitungan korelasi menghasilkan nilai koefisien yang menunjukkan seberapa valid suatu butir pertanyaan. Untuk menentukan kelayakan penggunaan suatu item, umumnya digunakan uji signifikansi pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Item dinyatakan valid bila memiliki korelasi yang signifikan dengan nilai total.

Alternatif lainnya adalah menggunakan batasan nilai koefisien korelasi minimum. Berdasarkan pendapat Azwar (1999), item yang memiliki koefisien korelasi minimal 0,30 sudah dapat dianggap memadai. Namun, jika jumlah item terbatas, batas ini dapat diturunkan hingga 0,25, meskipun sangat tidak direkomendasikan untuk menggunakan batas di bawah 0,20.

Metode Pengujian Validitas dengan SPSS

Software SPSS menyediakan dua metode utama yang populer digunakan untuk menguji validitas:

1. Metode Korelasi Bivariate Pearson

Metode ini bekerja dengan menghitung korelasi antara setiap butir pertanyaan dengan total skor. Total skor merupakan akumulasi dari seluruh butir yang ada. Butir-butir yang memiliki korelasi signifikan menandakan kemampuannya dalam mendukung pengungkapan konstruk yang diukur.

Kriteria Keputusan:

  • Item valid jika nilai r hitung melebihi r tabel (pengujian dua arah, α = 0,05)
  • Item tidak valid jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel atau bernilai negatif

Studi Kasus:

Misalkan seorang peneliti bernama Andi mengembangkan instrumen untuk mengukur prestasi belajar dengan 10 butir pertanyaan menggunakan skala Likert 4 poin. Data dari 12 responden dikumpulkan dan dianalisis.

Prosedur Analisis di SPSS:

  1. Buka program SPSS dan masuk ke Variable View
  2. Buat variabel item1 hingga item10, serta variabel skortot
  3. Atur format desimal menjadi 0
  4. Input data pada Data View
  5. Pilih menu Analyze → Correlate → Bivariate
  6. Masukkan seluruh variabel untuk dianalisis
  7. Interpretasi hasil berdasarkan perbandingan dengan r tabel

Dengan n=12 dan α=0,05 (dua arah), nilai r tabel adalah 0,576. Item dengan korelasi di bawah nilai ini dianggap tidak valid dan perlu diperbaiki atau dihilangkan.

2. Metode Corrected Item-Total Correlation

Teknik ini melakukan koreksi terhadap estimasi korelasi yang berlebihan dengan menghitung korelasi setiap item terhadap total skor yang tidak memasukkan item tersebut. Misalnya, saat menghitung validitas item 1, total skor dihitung dari item 2 hingga 10 saja.

Pendekatan ini sangat sesuai untuk instrumen dengan jumlah butir yang terbatas, karena pada instrumen dengan banyak butir, efek overestimasi tidak terlalu signifikan. Azwar (2007) menekankan pentingnya koreksi ini untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Prosedur Analisis di SPSS:

  1. Siapkan data seperti pada metode sebelumnya
  2. Akses menu Analyze → Scale → Reliability Analysis
  3. Masukkan seluruh item ke dalam analisis
  4. Pada Statistics, pilih "Scale if item deleted"
  5. Interpretasi output pada kolom Corrected Item-Total Correlation

Kriteria evaluasi tetap sama dengan metode sebelumnya, dimana item dengan korelasi di bawah r tabel dinyatakan tidak valid.

Catatan Penting

Untuk hasil yang optimal, proses validasi sebaiknya dilakukan secara iteratif. Setelah mengeliminasi item yang tidak valid pada putaran pertama, lakukan analisis ulang terhadap item yang tersisa. Proses ini dapat diulang 2-3 kali hingga tidak ada lagi item yang perlu dieliminasi, sehingga diperoleh instrumen final yang seluruh itemnya valid.

Pendekatan bertahap ini memastikan bahwa instrumen akhir yang digunakan dalam penelitian benar-benar memiliki kualitas pengukuran yang baik dan dapat diandalkan untuk mengumpulkan data penelitian.